01/12/2009 22:37

Paus Mendoakan Keluarga di Tempat Ziarah Kanak-Kanak Yesus di Praha

Paus Mendoakan Keluarga
di Tempat Ziarah Kanak-Kanak Yesus di Praha

 

PRAHA (UCAN) -- Mengunjungi Ceko dalam dua dekade terakhir setelah hancurnya komunisme di Eropa tengah dan Eropa timur, Paus Benediktus XVI melanjutkan usahanya untuk mengembalikan sekularisme di wilayah itu. Pada waktu yang sama, dia juga menekankan devosi kepada Kanak-Kanak Yesus dari Praha, sebuah devosi yang juga populer di Asia. Setibanya di bandara internasional Praha untuk kunjungan selama 26-28 September, paus memuji hancurnya komunisme bagaikan “setetes air dalam sejarah dunia” dan menghimbau masyarakat Ceko untuk menemukan kembali akar kekristenan mereka. Dari bandara, paus langsung – melalui jalan-jalan yang tidak biasa untuk suatu kunjungan paus, tidak ada bendera, spanduk, atau khalayak yang menyalaminya – menuju tempat ziarah Kanak-Kanak Yesus dari Praha yang terkenal itu.

 

Khalayak berdiri sepanjang jalan di luar Gereja Bunda Kemenangan di Praha tengah, tempat orang berdoa di depan sebuah patung ajaib dari Spanyol sejak 1675. Gereja itu dilayani oleh para imam Ordo Karmel. Dua dari imam di sana berasal dari India -- Pastor Victor Fernandez dari Goa dan Pastor Lancy Lewis dari Mangalore. Sebelum paus tiba, Pastor Lewis mengatakan kepada UCA News bahwa di tempat asalnya di India, terdapat tempat ziarah Kanak-Kanak Yesus di Bangalore, Mangalore, Mysore tempat dia berkarya, dan di Kerala dan Mumbai. Devosi itu diminati banyak orang, termasuk umat Hindu, katanya.

Tempat ziarah semacam itu juga ada di Cina, Korea, Filipina, Singapura, Sri Lanka, dan Vietnam, lanjutnya, dan banyak umat Katolik dari negara-negara itu juga datang ke Praha di sini untuk berdoa. Umat dari banyak negara yang punya devosi kepada Kanak-Kanak Yesus juga menyumbangkan pakaian perhiasan untuk patung itu, termasuk umat Katolik dari Shanghai, Cina, pada 1894, umat Katolik dari Vietnam pada 1958, dan seorang Katolik asal Filipina pada pertengahan kedua abad ke-20. Pastor Lewis mengatakan, Paus Benediktus adalah paus pertama yang datang dan berdoa di depan patung Kanak-Kanak Yesus dari Praha itu. Sorakan besar melambung ketika Paus Benediktus memasuki gereja, yang penuh sesak dengan anak-anak dan keluarga. Paus memberkati anak-anak dan kemudian berlutut untuk berdoa di depan patung itu. Ketika selesai berdoa paus maju dan meletakkan sebuah mahkota keemasan di altar sebagai simbol pengakuan atas Kanak-Kanak Yesus, Raja semesta alam itu.

Setelah itu, dalam kotbah singkat, paus mengatakan gambar Kanak-Kanak Yesus dari Praha itu "mengingatkan kita akan misteri inkarnasi dari Allah yang mahakuasa yang menjadi manusia dan tinggal selama 30 tahun dalam sebuah keluarga sederhana di Nazareth." Paus berdoa kepada Kanak-Kanak Yesus bagi “anugerah persatuan dan kerukunan” untuk “semua keluarga di dunia," dan untuk para orangtua, "yang harus bekerja keras untuk memberi keamanan dan masa depan yang pantas bagi anak-anak mereka." Paus juga berdoa bagi “keluarga-keluarga yang berada dalam kesulitan, yang sedang berjuang melawan penyakit dan penderitaan, bagi mereka yang berada dalam krisis, yang terpisah atau hancur karena perselisihan dan ketidaksetiaan” dan mempercayakan mereka semua kepada Kanak-Kanak Yesus.

Selanjutnya, paus mengingat anak-anak di seluruh dunia yang "tidak dicintai, tidak diterima, atau tidak dihormati" serta mereka "yang menderita karena kekerasan dan setiap bentuk eksploitasi dari mereka yang berkehendak jahat." Ia berdoa semoga anak-anak boleh senantiasa diberi "perhatian dan rasa hormat yang menjadi hak mereka." Paus juga mengingatkan semua orang bahwa "anak-anak adalah masa depan dan harapan dari umat manusia." Di depan media internasional, paus menutup dengan mengingatkan manusia di seluruh dunia bahwa "setiap manusia adalah anak Allah dan, karena itu, saudari dan saudara kita yang harus diterima dan terhormati."

Dalam perjalanan ini, paus, dalam sebuah kuliah di Charles University di Praha, mencatat betapa "di 1989, dunia menyaksikan secara dramatis robohnya ideologi totaliter yang gagal dan keunggulan roh manusia." "Kerinduan akan kebenaran dan kebebasan merupakan bagian tak bisa dialienasikan dari kemanusiaan kita," kata paus. "Dia tak pernah bisa dilenyapkan; dan, sejarah menunjukkan, dia ditolak dan hal itu beresiko pada manusia."

Ketika paus bersama umat Ceko merayakan pulihnya kebebasan bagi masyarakat di kawasan ini, tujuan utama kunjungan paus di sini - sebagaimana dijelaskan paus ketika tiba -- adalah untuk menyemangati 3,1 juta umat Katolik dan umat Kristen lainnya di negeri ini. Banyak orang di sini sedang menemukan kesulitan untuk memberi kesaksian akan Injil, karena rejim komunis yang keras menindas praktek keagamaan selama 41 tahun (1948-1989), dan membungkam suara Gereja, dan kini yang tersebar luas adalah sekularisme.

Dalam perayaan liturgi di Katedral Gothik St. Vitus, paus berbicara tentang situasi ini ketika paus mengingatkan para uskup, imam, religius, dan umat Katolik Ceko bahwa sekalipun “musim dingin kediktatoran komunis yang panjang itu telah berlalu,” masyarakat Ceko dewasa ini “terus menderita luka yang disebabkan oleh suatu ideologi ateis."Selanjutnya, paus menambahkan, "situasi itu sering diperparah oleh mentalitas konsumerisme hedonistik modern di tengah krisis nilai-nilai kemanusiaan dan keagamaan serta kecenderungan relativisme kultural dan etika yang sedang berkembang."

Republik Ceko adalah negara paling sekular kedua di Eropa. Lebih dari 60 persen penduduknya itu agnostik atau ateis. Dalam konteks ini, sangatlah penting bahwa tindakan pertama paus ketika tiba, langsung setelah upacara penyambutannya di bandara internasional di Praha, dikaitkan dengan devosi populer Katolik.

Gerard O'Connell meliput Vatikan sebagai seorang koresponden khusus untuk UCA News dan organisasi-organisasi media yang lain.
sumber : www.ucanews.com

 

 

—————

Back


Topic: Paus Mendoakan Keluarga di Tempat Ziarah Kanak-Kanak Yesus di Praha

No comments found.





Assumption Of The Virgin

Karya Francesco Granacci, 1517



Pusat Opus Dei Surabaya
Jln. W.R. Supratman 65
Surabaya 60263
Tlp.(62-31)5614937

Pembimbing rohani
Romo F.X. Zen Taufik
Romo Ramon Nadres